Beranda | Artikel
Manusia Berbahagia
Kamis, 17 September 2020

Dikutip oleh asy-Syathibi al-Maliki bahwa Abu Ali al-Hasan bin Ali az-Zaujazani mengatakan, 

مِنْ عَلَامَاتِ السَّعَادَةِ عَلَى الْعَبْدِ تَيْسِيْرُ الطَّاعَةِ عَلَيْهِ وَمُوَافَقَةُ السُّنَّةِ فِيْ أََفْعَالِهِ وَصُحْبَتُهُ لِأَهْلِ الصَّلَاحِ وَحُسْنُ أَخْلَاقِهِ مع الْإِخْوَانِ وَاِهْتِمَامُهُ لِلْمُسْلِمِيْنِ وَمُرَاعَاتُهُ لِأَوْقَاتِهِ

“Diantara orang yang beruntung dan bahagia adalah diberi kemudahan untuk melakukan ketaatan, tindak tanduknya sesuai dengan tuntunan Nabi, berkawan dekat dengan orang-orang shalih, berakhak mulia dengan orang-orang dekatnya, suka berbuat baik kepada semua makhluk, perhatian dengan kondisi kaum muslimin dan tidak suka buang-buang waktu.” (al-I’tisham karya asy-Syathibi hlm 70, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah)

Ada tujuh tanda manusia beruntung dan berbahagia di dunia dan akhirat.

  1. Ringan badan, hati, pikiran, uangnya dll untuk kegiatan ibadah dan ketaatan kepada Allah namun berat badan, hati, pikiran, uangnya dll untuk aktifitas yang tidak bermanfaat apalagi yang bernilai dosa. 
  2. Ibadah dan perbuatannya berdasarkan ilmu agama yang benar sehingga sesuai dengan tuntunan Nabi. Artinya menjadi orang yang bersemangat untuk terus belajar agar amal semakin  berkualitas karena semakin sempurna dalam mencontoh Nabi. 
  3. Berkawan dengan orang-orang shalih di dunia nyata dan dunia maya, hanya subscribe channel YouTube yang bermanfaat, follow akun medsos yang kaya ilmu dan nasehat dst. 
  4. Berakhlak mulia kepada orang-orang di sekelilingnya.

 Akhlak mulia adalah:

  1. Suka menolong dan meringankan beban orang lain
  2. Tidak pernah mengganggu orang lain.
  3. Selalu berwajah ceria penuh senyum manis.
  4. Bersabar menghadapi sikap-sikap yang tidak nyaman dari orang-orang di sekitarnya.
  5. Senang berbuat baik karena berbuat baik kepada semua makhluk hidup baik manusia ataupun hewan adalah perbuatan bernilai pahala. 
  6. Punya peduli, empati dan solidaritas yang tinggi kepada kaum muslimin minimal dengan doa penuh khusyu untuk kebaikan kaum muslimin. 
  7. Pandai memenej waktu dengan berkegiatan yang bermanfaat untuk kehidupan dunia ataupun kehidupan di akhirat nanti. 

Semoga Allah jadikan penulis dan semua pembaca tulisan ini manusia-manusia yang berbahagia dan beruntung di dunia dan akhirat. Aamiin. 

Penulis: Ustadz Aris Munandar, S.S., M.P.I.

 


Artikel asli: https://nasehat.net/manusia-berbahagia/